Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kepedulian Global Ummat Islam

Pada tahun 1998 Yasser Arafat mengusulkan agar warga Palestina menandai peringatan 50 tahun Nakba dengan mendeklarasikan tanggal 15 Mei, sehari setelah kemerdekaan Israel pada tahun 1948, sebagai Hari Nakba.

Nakba juga dikenal sebagai Malapetaka Palestina, adalah penghancuran masyarakat dan tanah air Palestina pada tahun 1948, dan pemindahan permanen sebagian besar orang Arab Palestina.

Peristiwa Nakba terjadi selama dan segera setelah perang Palestina 1948, termasuk 78% dari Mandat Palestina yang dinyatakan sebagai Israeleksodus 700.000 orang Palestinadepopulasi terkait dan penghancuran lebih dari 500 desa Palestina dan selanjutnya penghapusan geografis, penyangkalan hak Palestina untuk kembali, penciptaan pengungsi permanen Palestina dan "penghancuran masyarakat Palestina". (wikipedia)

Sungguh konflik di Palestina bukan satu – satunya masalah yang dihadapi kaum muslimin. Ummat Islam di berbagai belahan bumi lain juga memiliki masalahnya sendiri. Namun tidak berarti seorang muslim hanya sibuk dengan urusannya sendiri dan menafikan masalah saudara – saudaranya yang seaqidah.

Agama ini telah memerintahkan ummatnya agar saling peduli dengan urusan saudaranya sesama muslim. Seorang muslim hendaknya tidak membiarkan saudaranya seaqidah merana tanpa bantuan, padahal ia mampu membantu !

Rasul Shalallahu Alaihi wa Sallam menyampaikan dalam haditsnya :

مَن لَمْ يهتَمَّ بأمرِ المُسلِمينَ فليس منهم

Barangsiapa yang tidak memperhatikan urusan kaum Muslimin, maka dia bukan golongan mereka.” (HR. Thabrani)

Pada hadits lain Rasul Shalallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda yang artinya, Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia orang mukmin, maka Allah akan menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Barangsiapa yang memberi kemudahan orang yang kesulitan (utang), maka Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat. Siapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat.

Siapa saja yang menolong saudaranya, maka Allah akan menolongnya sebagaimana ia menolong saudaraya. Barangsiapa yang menempuh perjalanan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah berkumpul sekelompok orang di salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya di antara mereka, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, rahmat meliputinya, para malaikat mengelilinginya, dan Allah menyanjung namanya kepada Malaikat yang ada di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak akan bisa dikejar oleh nasabnya (garis keturunannya yang mulia).” (HR. Muslim).

Hadits ini memberikan beberapa pelajaran pada kita, diantaranya :

a.      Siapa yang membantu seorang muslim dalam menyelesaikan kesulitannya, maka akan dia dapatkan pada hari kiamat sebagai tabungannya yang akan memudahkan kesulitannya di hari yang sangat sulit tersebut.

b.      Sesungguhnya pembalasan disisi Allah ta’ala sesuai dengan jenis perbuatannya.

c.       Berbuat baik kepada makhluk merupakan cara untuk mendapatkan kecintaan Allah Ta’ala.

Situasi di Palestina, terutama di Gaza, merupakan salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia. Kekurangan air bersih, makanan, dan layanan kesehatan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi banyak warga Palestina.

  • Kekurangan Air Bersih

Gaza mengalami krisis air bersih yang parah. Infrastruktur air yang rusak akibat konflik membuat banyak warga tidak memiliki akses ke air minum yang layak. Air yang tercemar menyebabkan berbagai penyakit dan memperburuk kondisi kesehatan masyarakat.

  • Akses Terbatas ke Layanan Kesehatan

Blokade yang diberlakukan terhadap Gaza telah mengakibatkan kekurangan obat-obatan dan peralatan medis. Rumah sakit sering kali tidak mampu menangani jumlah pasien yang terus meningkat, terutama selama eskalasi konflik. Banyak pasien harus menunggu lama untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

  • Krisis Pangan

Blokade dan pembatasan pergerakan telah menyebabkan tingkat kemiskinan dan ketergantungan pada bantuan makanan meningkat tajam. Banyak keluarga Palestina hidup dalam kondisi kekurangan gizi yang parah, dengan anak-anak menjadi yang paling rentan terhadap dampak negatif dari kekurangan makanan.

Membela Palestina berarti kita peduli dan berusaha untuk meringankan penderitaan mereka yang hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi. Selain itu ada banyak deretan alasan lain bagi seorang muslim untuk peduli dan memikirkan Palestina, diantaranya :

Palestina merupakan tanah yang diberkahi. Al-Quds atau Yerusalem memiliki peran strategis di wilayah Palestina. Allah ta’ala bahkan memberkati tanah ini dalam beberapa ayat Al-Qur’an. Allah ta’ala berfirman yang artinya,‘’Dan Kami jadikan
antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkah kepadanya,
beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu
(jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan
siang hari dengan aman.’’ (Q.S. Saba: 18).

Palestina juga merupakan tempat yang dianjurkan
untuk didatangi
. Mendatangi Masjid Al-Aqsa di Al-Quds memiliki signifikansi
besar dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang artinya, “Tidak ditekankan bepergiankecuali kepada tiga Masjid : Masjidil haram, Masjid Al-Aqsa dan Masjid Nabawi.” (H.R. Bukhari dan Muslim). 

Masjid Al Aqsa merupakan Kiblat Pertama umat Islam. Perintah menghadap ke Masjid Al-Aqsa dalam shalat telah berakar sejak peristiwa Isra’ dan Mi’raj Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam pada tahun kesepuluh kenabian dan sebelum perintah menghadap Masjidil Haram diberlakukan setelah hijrah Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam. Masjid Al-Aqsa merupakan tempat persinggahan Isra’ dan Mi’raj Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam. Persinggahan di Masjid Al-Aqsa bukan suatu kebetulan, melainkan mengandung isyarat dan hikmah yang mendalam.

Dengan kata lain mempertahankan Masjid Al Aqsa yang ada di Palestina merupakan bagian tugas besar bagi kaum muslimin seiring dengan nilai besar masjid tersebut bagi Islam dan kaum muslimin.

Bagi Bangsa Indonesia, Palestina memiliki sisi historis yang patut diingat jasanya, mengingat Palestina merupakan Negara pertama yang mengakui Indonesia Merdeka. Pada tanggal 6 September 1944, Palestina mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto. Ini adalah  sebuah momen penting dalam sejarah kedua negara. Pengakuan ini disampaikan kepada dunia oleh mufti besar Palestina bernama Syekh Muhammad Amin Al-Husaini. Momen pengakuan ini memperkuat hubungan historis antara Palestina dan Indonesia serta memberikan dukungan moral bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.

 

Khatimah
Konflik di Palestina telah menjadi masalah internasional. Berbagai negara telah terlibat dalam proses penyelesaian konflik di Palestina, tidak terkecuali negara – negara dengan mayoritas penduduk non muslim.

Jika negara – negara yang mengemban Kapitalisme, Sosialisme bahkan komunisme turut berusaha berkontribusi menyelesaikan masalah Palestina (Walau dengan perspektif kepentingan masing – masing), maka sungguhlah terlalu jika seorang muslim justru tidak peduli dengan masalah saudaranya yang seiman. Dari Nu'man bin Basyir semoga Allah meridhoi keduanya berkata, bersabda Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, “Perumpamaan kaum Mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam.” (HR Al-Bukhari (no. 6011), Muslim (no. 2586) dan Ahmad (IV/270), dari Sahabat an-Nu’man bin Basyir Radhiyallahu.

Mari kita bangun kepedulian pada saudara – saudara sesama muslim, baik yang dekat maupun yang jauh secara geografis, termasuk pada saudara kita di Palestina. Membantu dan mendukung mereka untuk terlepas dari kesulitannya. Membantu sesuai kemampuan, baik harta, tenaga atau setidaknya berupa doa. Hal tersebut mungkin tidak serta merta menyelesaikan masalah, namun setidaknya support tersebut dapat meringankan beban mereka sekaligus untuk mempererat tali ukhuwah Islamiyyah.

Wallahu a’lam bi ashowab.

Posting Komentar untuk "Kepedulian Global Ummat Islam"