Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjaga Nikmat Sehat


 Sungguh Allah swt telah melimpakan pada diri manusia nikmat yang amat banyak. Baik nikmat yang paling utama berupa iman dan islam, maupun nikmat – nikmat lainnya, seperti sehat dan sempat. Selayaknya bagi hamba – hambaNya untuk senantiasa bersyukur atas nikmat – nikmat tersebut dengan cara menjaga dan memanfaatkan nikmat Allah swt dengan sebaik-baiknya.

Rasul saw pernah mengingatkan,“Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari, at-Tirmidzi, Ibnu Majah)

Ibnu Bathal menjelaskan bahwa makna hadits ini adalah seseorang tidak dikatakan memiliki waktu luang hingga ia juga memiliki badan yang sehat. Barangsiapa yang memiliki hal tersebut (waktu luang dan badan yang sehat) hendaknya ia bersemangat agar jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur kepada Allah atas segala nikmat yang diberikan-Nya. Termasuk bersyukur kepada Allah adalah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Barangsiapa yang tidak bersyukur seperti itu maka ialah orang yang tertipu. (Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari)

Ibnul Jauzi mengatakan bahwa terkadang seseorang memiliki badan yang sehat, akan tetapi ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan mata pencahariannya. Terkadang seseorang memiliki waktu luang namun badannya tidak sehat. Apabila kedua nikmat ini (waktu luang dan badan yang sehat) dimiliki oleh seseorang, lalu rasa malas lebih mendominasi dirinya untuk melakukan ketaatan kepada Allah; maka dialah orang yang tertipu. (Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari)

Pada hadits lain rasul saw juga mengingatkan pentingnya bersyukur atas nikmat sehat, “Barangsiapa yang di pagi hari tubuhnya sehat, dadanya tenteram dan ia mempunyai persediaan makan untuk hari itu, maka seakan-akan dunia ini diperuntukkan baginya” (HR.Turmudzi)

 

Menjaga Nikmat Sehat

Sungguh Mulia dan sempurna agama ini, Allah swt telah menurunkan petunjuk dan agama yang benar yang memberikan pedoman bagi kehidupan manusia, termasuk diantaranya memberikan arahan untuk menjaga dan memelihara nikmat sehat, baik jasmani (ash shihah) maupun rohani (al afiah).

Ada beberapa pelajaran dari agama islam yang dapat menjadi pedoman untuk menjaga kesehatan, diantaranya :

Makan dan minum yang halal

Allah swt berfirman yang artinya, “Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepada kalian  sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kamu kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (Terj. QS. Al-Maidah: 88)

Terkait ayat yang mulia ini Ibnu Katsir menjelaskan bahwa maksud dari halalan thayiban adalah makanan yang dzatnya halal dan juga baik

Tidak makan dan minum berlebihan

Hadits rasul saw yang artinya,“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut, cukup baginya beberapa suapan yang menegakkan tulang punggungnya, apabila tidak mampu maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah)

Ath-Thibi menjelaskan maksud hadits ini adalah bahwa hak yang wajib dipenuhi hanyalah sebatas untuk menegakkan tulang punggungnya agar bisa melakukan ketaatan kepada Allah swt. Apabila memang ingin melebihinya maka hendaknya tidak melebihi bagian yang telah disebutkan (sepertiga saja).

Berolahraga

olahraga (Bahasa Arab: al-Riyadhat) termasuk ijtihadiyat. Secara umum hukum melakukannya adalah mubah, bahkan bisa bernilai ibadah, jika diniatkan ibadah atau agar mampu melakukannya melakukan ibadah dengan sempurna dan pelaksanaannya tidak bertentangan dengan norma Islami.

Allah swt berfirman yang artinya,“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS.Al-Anfal :6o)

Kata kekuatan (al-Quwwah) yang dimaksud dalam ayat ini adalah memanah. Nabi pernah menyampaikannya dari atas mimbar disebutkan 3 kali, sebagaimana dinyatakan dalam satu hadits: Nabi berkata: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi” Ingatlah kekuatan itu adalah memanah, Ingatlah kekuatan itu adalah memanah, Ingatlah kekuatan itu adalah memanah, (HR Muslim, al-Turmudzi, Abu Dawud, Ibn Majah, Ahmad, dan al-Darimi)

Menjaga Kebersihan

Hadits rasul saw yang artinya,

"Tidak akan diterima shalat salah seorang dari kalian apabila ia berhadats, hingga ia berwudhu." (Muttafaq 'alaih dari Abu Hurairah ra.)

Bersiwak itu membersihkan mulut dan menyebabkan ridla Tuhan (Allah)” (HR. Ahmad, Nasa-i, Ibnu Hibban, Hakim. Juga Baihaqi dari „Aisyah ra., dan Ibnu Majah dari Abu Umamah al-Bahily).

“Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR Tirmidzi).

Imam al-Suyuthi dan ulama yang lain menyatakan, dalam Islam menjaga kesucian dan kebersihan termasuk bagian ibadah sebagai bentuk qurbat, bagian dari ta’abbudi, merupakan kewajiban, sebagai kunci ibadah, Nabi bersabda: “Dari ‘Ali ra., dari Nabi saw, beliau berkata: “Kunci shalat adalah bersuci” (HR Ibnu Majah, al-Turmudzi, Ahmad, dan al-Darimi)

Berpuasa

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Berpuasalah niscaya kalian akan sehat.” (Hadis diriwayatkan Ath Thabrani dalam Mu’jam al Awsath)

Secara periwayatan, hadis ini tergolong lemah. Namun secara substansi, hadis ini tidak bertentangan manfaat ibadah yaitu meraih kesehatan spiritual dan fisik, serta tidak bertentangan dengan berbagai riset kesehatan yang menyimpulkan bahwa ibadah puasa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas.

Dikutip dari situs Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemeterian Kesehatan, disebutkan beberapa maanfaat puasa bagi kesehatan :

1.      Mengontrol Gula Darah

2.      Mengurangi Peradangan

3.      Meningkatkan Kesehatan Jantung

4.      Meningkatkan Fungsi Otak

5.      Membantu Menurunkan Berat Badan

6.      Meningkatkan Hormon Pertumbuhan

7.      Mencegah Kanker

 

Khatimah

Ibnul Jauzi menasehatkan bahwa dunia adalah ladang amal untuk kehidupan akhirat. Dunia adalah tempat berdagang yang keuntungannya akan kita petik di akhirat. Barangsiapa menggunakan waktu luang dan sehatnya untuk ketaatan kepada Allah maka dialah orang yang berbahagia. Barangsiapa yang menggunakan keduanya untuk bermaksiat kepada Allah maka dialah orang yang tertipu. Karena setelah waktu luang akan datang waktu yang penuh kesibukan, dan setelah kondisi sehat akan datang kondisi sakit yang tidak menyenangkan. (Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari)

Maka hendaknya manusia memanfaatkan nikmat sehatnya untuk beribadah kepada Allah swt dengan cara melaksanakan semua perintahNya dan menjauhi larangan-Nya, karena tujuan hidup seorang manusia adalah semata beribadah kepada Allah swt.

Sebagaimana firman-Nya, “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku (Allah).” (Terjemah QS. Adz-Dzariyat: 56)

Wallahu a’lam biashowab

Posting Komentar untuk "Menjaga Nikmat Sehat"