Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keistimewaan Bulan Rajab


Tiada terasa saat ini kita telah memasuki Bulan Rajab tahun 1445 Hijriah, artinya kaum muslimin sudah semakin dekat dengan Bulan yang penuh kemuliaan, Bulan Ramadhan.

Di sisi lain Bulan Rajab juga merupakan bulan yang istimewa karena termasuk bulan haram, sebagaimana firman Allah ta’ala yang artinya,Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)

Lebih detil tentang nama – nama bulan haram tersebut pada hadits Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam juga bersabda yang artinya,”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).

Ulama menjelaskan bahwa dinamakan bulan haram karena dua makna:

1.                   Pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.

2.                   Pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan itu. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.

Selain itu di Bulan Rajab ini juga ada sejumlah peristiwa penting bagi ummat islam diantaranya :

Pertama dan yang utama adalah peristiwa terjadinya peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam yang terjadi pada malam 27 Rajab. Ini adalah salah satu mukjizat terbesar yang Allah anugerahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam. Pada peristiwa tersebut Nabi memperoleh berbagai macam pengalaman dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi dirinya, untuk mengemban tugas yang berat sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta. Dan yang utama melalui isra’ mi’raj ini Rasul Shalallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan instruksi langsung perihal perintah sholat lima waktu bagi segenap ummat islam.

Bulan Rajab menjadi saksi akan keajaiban Isra’ Mi’raj yang membebaskan jiwa dan memberikan cahaya dalam kegelapan. Inilah keistimewaan bulan Rajab yang mempersatukan umat Muslim dalam perenungan dan penghormatan, mengingatkan kita bahwa setiap momen dalam hidup ini dapat menjadi pelajaran berharga dan panggilan untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.

Pada bulan rajab ini pula, Sayyidah Aminah binti Wahb mulai mengandung janin yang kelak diberi nama Muhammad. Setelah mengandung selama sembilan bulan, pada bulan Rabi’ul Awal Sayyidah Aminah melahirkan manusia yang paling mulia, yakni Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam. Kelahirannya adalah rahmat yang Allah hadiahkan kepada alam semesta. 

Pada Bulan ini juga tercatat beberapa peristiwa istimewa namun mengandung duka bagi kaum muslimin. Diantaranya pada bulan Rajab tahun 9 H, An-Najasyi, Raja al-Habasyah tutup usia dalam keadaan muslim. Kemudian Imam Syafi’i wafat pada bulan Rajab tahun 204 H dalam usia 54 tahun dan beliau dimakamkan di Mesir.  Pada bulan Rajab tahun 101 H, Khalifah ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz meninggal dalam usia 39 tahun.

Pada Bulan Rajab ini juga terjadi peristiwa yang merupakan bagian catatan sejarah gemilang kaum muslimin. Pada 27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis, Palestina. Ketika ingin membebaskan Palestina, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi menandai halaman baru kejayaan dalam bulan Rajab dengan tekad dan semangat yang tiada tara. Sebelum memulai penaklukan, Sultan Shalahuddin memprioritaskan mempersatukan umat Islam dengan fondasi kuat akidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Kesatuan inilah yang kemudian menjadi kekuatan utama dalam perjuangan melawan penjajah.

Pembebasan Baitul Maqdis oleh tangan Sultan Shalahuddin adalah simbol kebebasan dan kembalinya kemuliaan Islam. Memasuki kota Al-Quds, Sultan Shalahuddin menunjukkan keteladanan sejati dengan sikap penuh kasih, memaafkan penduduk kota dan dengan tegas menghindari penumpahan darah.

Peristiwa ini seharusnya menginspirasi ummat islam hari ini untuk bersatu dalam satu payung, satu kesatuan aqidah untuk bahu membahu berjuang mendukung kemerdekaan Palestina yang dijajah Israel sejak tahun 1948. Hari ini telah lebih seratus hari sejak konflik Israel – Palestina yang dimulai 7 oktober 2023 lalu mendera Muslim di Palestina. Saudara seaqidah yang ada di Jalur Gaza mengalami penderitaan yang berat akibat tekanan penjajah Israel. Dukungan riil dalam bentuk doa, dana, opini dsb merupakan bentuk keberpihakan kita pada saudara – saudara di Palestina.

 

Amal di Bulan Rajab

Bulan Rajab adalah bulan yang istimewa, maka selayaknya jika ummat muslimin mengisinya dengan aktivitas produktif untuk memuliakannya. Ada beberapa amal yang diserukan untuk dilaksanakan di bulan Rajab ini, diantaranya :

Pertama, Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunah. Puasa-puasa seperti puasa Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, dan Puasa Dawud bukan hanya sebagai bentuk pengabdian, tetapi juga sebagai jalan untuk mendekatkan diri pada-Nya. Puasa-puasa ini menjadi sarana spiritualitas yang mengantarkan umat Islam menuju keridhaan Allah. Puasa di bulan Rajab juga dapat menjadi sarana latihan dalam mempersiapkan diri menemui Bulan Ramadhan.

Kedua, tidak hanya sebatas puasa, amalan-amalan saleh lain yang juga menjadi bagian integral dari keberkahan bulan Rajab. Salah satunya memperbanyak doa. Rasulullah mencontohkan, saat memasuki bulan Rajab beliau membaca: Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ  yang artinya,“Yaa Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.”

Perbuatan baik atau amal shalih bukan hanya dalam bentuk ibadah mahdoh namun juga ghairu mahdoh yang merupakan bentuk ibadah hablum min an naas, seperti menuntut imu agama dengan menghadiri kajian – kajian keislaman, melaksanakan tugask dakwah amar ma’ruf nahi munkar pada sesama ataupun kegiatan berbakti kepada sesama, dan pelayanan terhadap masyarakat. Semua ini sejalan dengan pesan al-Qur’an dalam surat at-Taubah ayat 36 yang menekankan pentingnya memaksimalkan amal saleh di bulan-bulan haram.

Ketiga, menjauhi maksiat juga menjadi bagian tak terpisahkan dari keberkahan bulan Rajab. Dengan menghormati larangan Allah dan menjauhi perbuatan dosa, umat Islam menciptakan lingkungan spiritual yang bersih, mendekatkan diri pada-Nya, dan merasakan keberkahan yang lebih mendalam.

Semoga Allah swt memberkahi dan meridloi amal usaha yang kita kerjakan serta mempertemukan kita dengan bulan ramadhan dalam keadaan beriman, sehat dan memiliki kelapangan rejeki. Amiin.

Posting Komentar untuk "Keistimewaan Bulan Rajab"