Keutamaan Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam
Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam lahir pada hari Senin, 12 Rabi'ul Awal di tahun 571 Masehi, yang dikenal sebagai Tahun Gajah. Tahun ini diabadikan dalam sejarah karena pasukan gajah pimpinan Abrahah yang hendak menyerang Ka'bah dihancurkan oleh burung ababil, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Fil.
Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam
adalah orang yang paling istimewa. Ia Nabi dan Rasul terakhir
Allah ta’ala di muka bumi ini. Ajaran agama Islam yang dibawanya menjadi
penyempurna atas ajaran Tauhid yang dibawa para nabi dan rasul sebelumnya. Oleh
sebab itu, Allah ta’ala memberikan kekhususan atau keistimewaan kepada Rasulullah
Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam.
Sesuatu yang hanya ada dan berlaku pada Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam,
tidak pada nabi, rasul atau pun manusia yang lainnya. Keistimewaan Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam
tidak hanya ketika beliau berada di dunia seperti menjadi rahmat
bagi semesta alam, menjadi penutup para nabi, dan lainnya, namun juga saat di
akhirat kelak.
Allah ta’ala berfirman,
“Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas
sebagian (yang lain).” (QS. Al-Isra’: 55)
Adapun beberapa
keutamaan tersebut diantaranya :
Pertama, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam adalah Nabi yang paling agung dan memiliki kedudukan paling tinggi di
sisi Allah ta’ala. Sesungguhnya Allah ta’ala telah melebihkan atau
mengistimewakan sebagian Rasul-Nya di atas sebagian Rasul yang lain.
Sebagaimana firman Allah ta’ala
“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian
yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia)
dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat.” (QS.
Al-Baqarah: 253)
Dalam hadis tentang
syafaat, Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam berkata,
“Aku adalah pemimpin seluruh manusia pada hari kiamat.”
(HR. Bukhari no. 4712 dan Muslim no. 194)
Kedua, Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam diutus kepada seluruh umat manusia
Sesungguhnya risalah
Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam bersifat umum, ini
termasuk salah satu keistimewaan beliau Shalallahu Alaihi wa Sallam. Risalah yang dibawa Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam itu memiliki dua keumuman:
Pertama, umum ditinjau dari
kepada siapa risalah tersebut ditujukan. Risalah beliau mencakup seluruh
manusia dan jin, tidak ada satu pun pengecualian.
Kedua, umum ditinjau dari
kandungan risalah yang dibawa, karena mencakup semua yang dibutuhkan oleh
umatnya, baik dari sisi pokok (ushul) maupun
cabang (furu’) dalam agama.
Allah ta’ala berfirman,
“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan,
tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (QS. Saba’: 28)
Allah ta’ala juga berfirman,
“Katakanlah, ‘Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu semua.’” (QS. Al-A’raf: 158)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Seruan ini ditujukan kepada
bangsa Arab maupun non-Arab, ‘Sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepadamu semua’, maksudnya seluruh manusia. Ini merupakan
kemuliaan dan keagungan beliau shallallahu ‘laihi
wasallam, bahwa beliau adalah penutup para Nabi, dan sesungguhnya
beliau diutus kepada seluruh umat manusia.” (Tafsir Ibnu Katsir, 3:
489)
Adapun para Nabi yang
lain, risalah mereka hanya khusus ditujukan kepada kaumnya saja. Sebagaimana
firman Allah ta’ala
“Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa
kaumnya, supaya dia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka.”
(QS. Ibrahim: 4)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Ini adalah sunnatullah yang berlaku bagi makhluk-Nya, bahwa
sesungguhnya Allah tidaklah mengutus seorang Nabi kepada suatu kaum, kecuali
dengan bahasa mereka. Maka setiap Nabi hanya khusus menyampaikan risalahnya
kepada umatnya saja, tidak kepada selain mereka. Sedangkan Muhammad bin
Abdillah memiliki keistimewaan bahwa risalahnya mencakup seluruh umat manusia.”
(Tafsir Ibnu Katsir, 4: 477)
Di antara dalil yang
menguatkan hal ini adalah sabda Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam,
“Para nabi diutus khusus untuk kaumnya, sedangkan aku diutus untuk
seluruh manusia.” (HR. Bukhari no. 335)
Juga sabda
beliau Shalallahu Alaihi wa Sallam,
“Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah
seseorang dari umat ini, baik Yahudi dan Nasrani, mendengar tentangku, kemudian
dia meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali
dia pasti termasuk penghuni neraka.” (HR. Muslim no. 153)
Ketiga. Rasul Shalallahu Alaihi wa Sallam adalah manusia pertama yang dibangkitkan. Dunia
adalah ladang amal, sementara akhirat adalah ladang panen. Jadi, umat manusia
yang meninggal pasti akan dibangkitkan kembali di akhirat kelak untuk
mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya. Orang yang dibangkitkan paling
awal ternyata tidak tergantung siapa yang dulu meninggal. Berdasarkan hadits
riwayat Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah adalah orang yang pertama dibangkitkan
di akhirat nanti. “Aku adalah penghulu
dari seluruh anak adam di hari kiamat. Aku orang pertama yang dibelah kuburnya,”
kata Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam.
Keempat. Keutamaan lain.
Rasul Shalallahu Alaihi wa Sallam
pernah menyampaikan keutamaan beliau dalam hadits yang artinya, “Aku dilebihkan dari para nabi yang lain
dengan enam keistimewaan berupa; (1) diberikan kepadaku “jawami’ al-kalim
(seseorang yang memiliki kemampuan menyusun kalimat yang ringkas tetapi
memiliki jangkauan makna yang luas dan kalimatnya menarik)”, (2) aku diberikan
pertolongan dalam peperangan dengan tergetarnya hati musuh, (3) dihalalkan
bagiku harta rampasan perang, (4) dijadikan bagiku bumi untuk bersuci dan bersujud,
(5) aku diutus bagi semua makhluk, dan (6) aku sebagai Nabi yang terakhir.”
(HR. Muslim: 812, al-TirmidzI: 1474, dan Ahmad: 21130)
Khatimah
Inilah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam yang keutamaannya di antara para Rasul menjadi inspirasi keutamaan bagi setiap pribadi
Muslim atas pribadi lain karena banyaknya kebaikan dan kemanfaatan bagi sesama.
Layak jika Allah ta’ala menjadikannya
sebagai teladan terbaik dalam hubungannya dengan manusia dan Tuhan; dunia dan
akhirat; orang-orang mukmin dan kafir; serta hubungannya dengan semua makhluk
tanpa kecuali. Allah ta’ala berfirman yang
artinya, "Sungguh telah ada pada
diri Rasulullah suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta memperbanyak
menyebut Allah." (QS. Al Ahzab: 31).
Maka bukti nyata keimanan dan kecintaan seorang muslim pada Rasul Shalallahu Alaihi wa Sallam adalah perbuatan sehari – hari yang senantiasa
meneladani beliau. Beramal sesuai tuntunan Rasul Shalallahu Alaihi wa Sallam sebagaimana petunjuk Allah ta’ala dalam QS. Al Hasyr ayat 7 yang artinya,” Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.”
Posting Komentar untuk "Keutamaan Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam"