Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Agama Adalah Nasehat

Manusia adalah makhluq sosial yang hidup berdampingan dengan manusia lain. Bekerjasama dan saling membutuhkan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang berakar pada potensi kehidupan yang dianugerahkan Allah ta’ala pada setiap manusia.

Allah ta’ala telah menciptakan manusia dengan potensi kehidupan atau Al Taqat al Hayawiyah yang terdiri atas kebutuhan jasmani dan naluri atau gharizah. Naluri sendiri terdiri atas tiga hal, yaitu naluri untuk menyucikan sesuatu (gharizatu tadayyun), naluri untuk mempertahankan diri (gharizatu baqa), dan naluri seksual (gharizatu nau).

Kesemuanya butuh pemenuhan dengan kadarnya masing – masing. Kebutuhan jasmani jika tidak terpenuhi niscaya akan menyebabkan penyakit jasmani bahkan kematian. Adapun naluri yang tidak terpenuhi akan menyebabkan penyakit hati atau kegelisahan.

Dalam rangka pemenuhan kebutuhannya ini manusia saling berinteraksi, kadang berkolaborasi tapi tidak jarang saling berkompetisi. Kadang bisa saling bersanding namun sering juga saling bertanding. Ada yang berkompetisi sesuai rule of the game namun ada pula yang curang dan tidak taat asas.

Guna memberikan ketertiban dalam interaksi manusia maka ditetapkan aturan – aturan yang harus ditaati bersama sebagaimana dalam agama ini telah diturunkan banyak syariat yang berkaitan dengan ibadah hablum min an naas atau mumalah, sebagaiman Rasul Shalallahu Alaihi wa Sallam mencontohkan amal  sebagai tetangga yang baik, anak yang berbakti pada orang tua, pedagang yang jujur, pemimpin yang amanah dan sebagainya.

Disamping itu Islam juga mensyariatkan amar ma’ruf nahi munkar. Seruan untuk saling menasehati dalam kebaikan dan kebenaran sebagaimana Allah ta’ala berfirman yang artinya,”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran."(QS. Al Asr 1-3)

Imam Syafi'i menyatakan bahwa surah Al-Ashr sudah cukup bagi manusia karena kandungan prinsip-prinsip penting dalam kehidupan. Beliau berkata, "Seandainya Allah tidak menurunkan surat kepada makhluk-Nya, kecuali hanya Surat Al Ashr, niscaya telah tercukupi mereka". 

Makna "cukup" di sini adalah surat ini mengandung pedoman yang menyelamatkan manusia dari kerugian karena ia merangkum seluruh ilmu Al-Qur'an, yaitu keimanan, amal saleh, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran.

Adapun Pada hadits ketujuh dari Hadits Arbain An-Nawawiyyah juga disebutkan,

عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْمٍ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِي رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ قُلْنَا : لِمَنْ ؟ قَالَ للهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ – رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi Rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin, serta bagi umat Islam umumnya.” [HR. Muslim, no. 55]

Status hadits ini dalam kaca mata ilmu hadits derajatnya shahih. Artinya, bisa dipakai dan diamalkan karena dari segi sanad (jalur periwayat) dan matan (isi atau konten hadits) tidak ada cacatnya. Hadits ini satu-satunya yang diriwayatkan Imam Muslim dari sahabat bernama Tamim Ad-Dari.

Dalam bahasa Arab nasihat artinya membersihkan atau memurnikan. Sedangkan para ulama bahasa Arab menyebutkan, tidak ada kata lain yang pengertiannya sepadan dengan kata ” nasihat ” yang kebaikannya mengcakup dunia dan akhirat.

Imam Ibnu Daqiq Al-‘Id dalam kitabnya syarah Hadits Arbain, menjelaskan “(Nasihat) merupakan kata komprehensif yang maknanya meliputi segenap kebaikan yang diarahkan kepada orang yang dinasihati.” Dalam bahasa Arab dikatakan bahwa tidak ada kata yang mengandung kebaikan yang mencakup dunia-akhirat melebihi kata ini.

Dalam hadits ini Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

الدِّين النَّصِيحَة

Agama adalah nasehat.”

Kalimat  الدِّين النَّصِيحَة  ” Agama adalah nasihat ” maksudnya adalah tiang atau penopang agama.

Nasihat untuk Allah maksudnya beriman kepada-Nya, tidak menyekutukan-Nya, meninggalkan segala bentuk atheisme pada sifat dan asma-Nya serta membersihkannya dari segala cacat dan kekurangan serta menaati segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan kata lain seorang muslim hendaknya senantiasa beriman kapada Allah, menjauhkan diri dari perbuatan syirik dan ingkar, mengagungkan Allah Yang Maha Sempurna, mensucikan Allah, mentaati Allah dalam segala aturan yang ditetapkan termasuk dalam interaksi dengan sesama manusia, baik interaksi dengan sesama muslim maupun dengan non muslim.

Nasihat untuk Rasul berarti membenarkan apa yang dibawanya, mengikuti perintah dan larangannya, mengagungkan, menghormatinya baik di kala hidup atau setelah beliau wafat sekaligus mencintai dan menaatinya.

Mukmin sejati senantiasa mengimani semua yang dibawa oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, membenarkan ajarannya, mentaati perintah dan larangannya. Membelanya dimasa hidup maupun setelah wafatnya, menghormati haknya, memuliakannya, mencintai dan menghormatinya. Menegakkan ajarannya, sekaligus mendakwahkannya. Meniru akhlak nya, mencintai dan memuliakan keluarga dan sahabatnya. Menjadikan Rasul Shalallahu Alaihi wa Sallam sebagai uswatun hasanah dalam kehidupan sehari – hari termasuk  mencotoh dan meneladani Rasul Shalallahu Alaihi wa Sallam dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup dan nalurinya.

Nasihat untuk kitab berarti meyakini dan mengamalkannya. Beriman bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam berupa Al Quran. Membaca dan melafadzkannya dengan baik dan sungguh-sungguh, menghafalkannya, menjaganya dari pentakwilan orang-orang yang menyimpang, membenarkan dan mempercayai segala isi Al Quran.

Mengikuti dan menerapkan semua hukum -hukumnya, memahami berbagai macam ilmunya dan kalimat perumpamaan sebagai pelajaran, menerima apa ada tentang ayat-ayat mutsyabih. Mengkaji dan memahami ayat-ayat muhkam, mengajak manusia untuk bertaqwa kepada Sang Pencipta sebagaimana yang diperintahkan oleh Al Quran dan seterusnya sebagaimana mengimani Al Quran sebagai kitabullah.

Nasihat untuk para pemimpin umat Islam maksudnya adalah menolong mereka dalam kebenaran, mentaati mereka selama mereka mentaati Allah dan Rasulullah. Serta berani mengingatkan para pemimpin jika mereka salah, mengingatkan jika para pemimpin itu lupa, memberitahu hak-hak kaum muslimin. Mempersatukan hati umat untuk taat kepada para pemimpin selama mereka taat kepada Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Menjadi makmum sholat di belakang mereka, berjihad bersama mereka dan mendoakan mereka mendapatkan kebaikan dunia akhirat.

Pemimpin umat Islam laksana perisai pelindung umat. Jika saat ini belum terwujud peradaban yang menjalankan semua aturan Allah ta’ala dan Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, serta belum terwujud sosok pemimpin umat Islam yang menegakkan hukum-hukum Allah dan Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, maka menjadi kewajiban atas kaum muslimin untuk memperjuangkannya.

Adapun nasihat untuk umat Islam secara umum maksudnya adalah memberikan bimbingan atau arahan untuk kemaslahatan mereka di dunia maupun akhirat, tidak menyakiti mereka, mengajarkan apa yang mereka tidak tahu, menyuruh kepada kebaikan, melarang dari kemunkaran dan semacamnya. adalah memberi bimbingan kepada umat Islam agar bisa meraih kebaikan dunia dan akhirat, menghindarkan umat dari hal- hal yang membahayakan dunia akhirnya. mengajarkan apa yang mereka tidak tahu, menyuruh kepada kebaikan, melarang dari kemunkaran (amar ma’ruf nahi munkar).

Khatimah

Usaha memenuhi kebutuhan hidup terkadang terasa berat sehingga adakalanya membuat seseorang lupa tuntunan agama. Kompetisi di tengah masyarakat begitu masif sehingga bisa melalaikan seseorang dari ketaatannya pada Allah dan Rasul-Nya. Maka inilah pentingnya saling menasehati diantara sesama muslim.

Hadits di atas mengajarkan bahwa nasihat adalah salah satu tiang agama Islam yang harus dihayati setiap muslim. Seorang mukmin hendaknya tidak enggan dalam memberi nasehat serta tidak menolak jika mendapat nasehat tentang kebaikan.  Semoga kita termasuk umat Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mampu untuk menerapkan amal saling menasehati dalam kebaikan dan kebenaran.

Wallahu a’lam bi ashowab.

Posting Komentar untuk "Agama Adalah Nasehat"